Teks al-Bajuri ‘ala Fath
al-Qarib (Cet. Al-Haramain, Juz. I, Hal. 5) dimaksud adalah ;
وقد قالوا كل دعاء مجاب لكن اما بعين
ما طلب او بخير مما طلب اما حالا او مألا او بثواب يحصل للداعي او بدفع ضر منه
Artinya : Para ulama mengatakan, setiap do’a
dikabulkan, tetapi adakalanya dengan sesuatu yang diminta, atau dengan yang
lebih baik dari yang diminta, adakalanya seketika itu juga (langsung diterima)
atau akan datang (ditunda), adakalanya dengan pahala yang didapati untuk pendo’a
ataupun menolak kemudharatan darinya.
Penjelasannya
:
Setiap do’a yang memenuhi syarat sebagai do’a, maka
akan dikabulkan Allah. Adapun kaifiyat Allah mengabulkan itu ada dalam beberapa
bentuk :
1. Allah mengabulkannya dengan apa yang
diminta, misalnya diminta naik kelas di rumah sekolah, maka Allah
mengabulkannya sehingga dia naik kelas di sekolahnya
2. Allah mengabulkannya dengan yang lebih baik
dari yang diminta (lafazh “khairun” di atas diterjemah dengan “yang lebih baik”/isim
tafzhil), misalnya seseorang hanya meminta naik kelas, tetapi Allah memberikan
rahmat kepadanya dengan naik kelas
sekaligus dapat juara kelas. Tidak diterjemahkan dengan “kebaikan” karena akan
sama dengan point pertama.
3. Allah mengabulkannya seketika itu juga,
artinya pada waktu kita mengharapkan permintaan tersebut terjadi. Misalnya kita
meminta tahun ini mendapat rizki yang melimpah, maka tahun ini juga hal itu
menjadi kenyataan, meskipun itu terjadi bukan langsung begitu kita selesai
berdo’a
4. Allah mengabulkannya, tetapi bukan pada
waktu kita mengharapkan permintaan tersebut terjadi.
5. Allah tidak mengabulkan apa yang diminta,
tetapi Allah memberikan pahala kepada pendo’a karena dia sudah berdo’a atau
memelihara dia dari kemudharatan. Kemudharatan itu bisa jadi kemudharatan
akhirat seperti perbuatan maksiat ataupun bisa jadi kemudharatan duniawi
seperti sakit.
Komentar
Posting Komentar